Halaman
BUDI DAYA
78
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
PETA MATERI
Jenis Ikan
Jenis Wadah
Budi daya Ikan
Komoditas Ikan
Persiapan
Wadah
Budi daya Ikan
Teknik
Pemeliharaan
Ikan
Teknik Budi Daya Ikan
Budi Daya Ikan Hias
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Bab III, peserta didik mampu:
1. Menyampaikan pendapat tentang keragaman jenis dan wadah budi
daya dan pemeliharaan (pembesaran) ikan hias sebagai ungkapan
rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa
Indonesia.
2. Mengidenti
fi
kasi jenis, sarana produksi, dan teknik pembuatan wadah
dan budi daya ikan hias yang ada di wilayah setempat berdasarkan
rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
3. Merancang pembuatan wadah budi daya dan pemeliharaan
(pembesaran) ikan hias berdasarkan orisinalitas ide yang jujur
terhadap diri sendiri.
4. Membuat, mempraktikkan, menguji, dan mempresentasikan
pembuatan wadah dan pemeliharaan (pembesaran) ikan hias di
wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan
disiplin dan tanggung jawab.
79
Prakarya
BUDI DAYA
IKAN HIAS
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.1 Ikan hias dan wadah budi daya
TUGAS PENGAMATAN
1. Amatilah gambar jenis ikan hias dan wadah budi daya di atas.
2. Pernahkah melihat budi daya ikan tersebut di lingkunganmu?
3. Apa yang kamu ketahui tentang ikan pada gambar di atas?
4. Ungkapkan pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran!
5. Lakukan bersama kelompokmu.
III
Bab
80
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
Bagaimana pendapat kamu melihat ikan hias yang beranekaragam
warna dan bentuknya? Semua itu merupakan anugerah dari Tuhan yang
patut kita syukuri atas keindahan dan keragaman jenis ikan hias yang ada
di Indonesia. Ikan hias sudah banyak dibudi daya, beberapa alasan yang
mendukung ikan hias dibudi daya, yaitu :
1. Memiliki beraneka ragam ikan hias yang tersebar di wilayah
peraiiran Indonesia, baik ikan hias di air tawar, payau maupun di
air tawar. Spesies ikan hias ada 1.100. Diperkirakan 400 adalah
spesies ikan hias air tawar dan 650 spesies ikan hias air laut yang
hidup di lingkungan terumbu karang. Sedangkan kemungkinan 50
spesies merupakan spesies ikan hias di air payau. Wilayah produksi
ikan hias Indonesia tersebar di 18 propinsi yaitu Sumatera Barat,
Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Maluku, Papua, dan Papua Barat.
2. Memiliki pangsa pasar ekspor ikan hias yang besar. Berdasarkan
data tahun 2009, ikan hias Indonesia baru menguasai 3,12% dari
perdagangan ikan hias dunia, jadi masih tertinggal dari Singapura
yang mencapai 16,08%. Pangsa pasar ekspor ikan hias Indonesia
adalah Singapura, Cina, Hong Kong, Malaysia, Jepang, Korea
Selatan, USA dan Eropa.
3. Mampu menghasilkan devisa negara cukup besar. Hal ini merupakan
peluang bagi pengembangan budi daya ikan hias Indonesia.
Ikan hias adalah jenis yang memiliki bentuk tubuh yang unik dengan
aneka warna, yang umumnya dijual sebagai ornament (hiasan) dalam
akuarium. Contoh ikan hias yang dibudi dayakan antara lain: koi, neon
tetra, koki, cupang, dan
guppy
,
yellow tangs
,
blue tags
,
clown
fi
sh
dan
sebagainya.
Pada bab ini akan dibahas kegiatan prapoduksi (desain kontruksi dan
persiapan wadah budi daya) serta produksi (pendederan, pembesaran
dan panen) budi daya ikan hias. Bagaimana mendesain wadah budi
daya dan pemeliharaan ikan hias pada tahap pembesaran. Kegiatan
pendederan dan pembesaran ikan merupakan kegiatan budi daya
yang memelihara benih ikan sampai berukuran tertentu/ekonomis dan
siap untuk dipanen ataupun menjadi induk.
Ikan hias adalah jenis yang memiliki bentuk tubuh yang unik dengan
aneka warna, yang umumnya dijual sebagai ornament (hiasan) dalam
81
Prakarya
akuarium. Contoh ikan hias yang dibudi dayakan antara lain: koi, neon
tetra, koki, cupang, dan
guppy, yellow tangs, blue tags, clown
fi
sh
dan
sebagainya. Pada bab ini akan dibahas kegiatan prapoduksi (desain
kontruksi dan persiapan wadah budi daya) serta produksi (pendederan,
pembesaran dan panen) budi daya ikan hias. Bagaimana mendesain
wadah budi daya dan pemeliharaan ikan hias pada tahap pembesaran.
Kegiatan pendederan dan pembesaran ikan merupakan kegiatan budi
daya yang memelihara benih ikan sampai berukuran tertentu/ ekonomis
dan siap untuk dipanen ataupun menjadi induk.
A. KOMODITAS IKAN HIAS
Indonesia memiliki banyak jenis ikan hias air tawar. Menurut
catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, saat ini terdapat lebih
kurang dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang diperdagangkan
secara global. Dari jumlah itu, Indonesia memiliki 400 spesies, namun
hanya 90 spesies yang dibudi dayakan secara luas oleh masyarakat.
Ikan hias air tawar mempunyai beberapa kelebihan, terutama
dari kemudahan budi dayanya. Banyak jenis ikan hias air tawar
dapat dibudi dayakan dengan teknologi dan fasilitas yang sederhana
sehingga dapat diusahakan dalam skala rumah tangga mikro kecil
sampai besar sekalipun. Hal ini berbeda dengan ikan hias air laut,
selain lebih sulit biasanya memerlukan fasilitas yang lebih mahal. Oleh
karena itu, ikan hias air laut masih didominasi oleh hasil tangkapan
di perairan laut umum. Ikan hias air tawar sebagian besar diproduksi
untuk memenuhi kebutuhan hobi dan sebagian lagi untuk kepentingan
penelitian. Beberapa jenis ikan hias air tawar asal Indonesia yang
menjadi primadona pasar, diantaranya arwana dan cupang. Indonesia
juga berhasil mendomestikasi ikan impor seperti koki, koi, discus dan
guppy. Berikut ini beberapa jenis ikan hias air tawar bernilai ekonomi
tinggi yang paling banyak dicari dan berpotensi untuk dibudi dayakan.
1. Koi (
Cyprinus Carpio L
)
Koi (Gambar 3.2) pertama kali dikembangkan
di Jepang. Mereka mengembangkannya dari
ikan mas. Koi merupakan ikan hias air tawar
untuk dipelihara di kolam bukan akuarium.
Daya tarik ikan koi adalah memiliki warna-
warni yang menarik dan indah. Ikan koi juga
memerlukan ruang gerak yang luas serta mudah
dikembangbiakan.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.2. Ikan koi
82
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
2. Cupang (
Betta sp.
)
Ikan Cupang merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik
Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Habitat asli ikan ini adalah
rawa-rawa di daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume
air yang sedikit dan oksigen yang minim. Cupang dapat disimpan
dalam toples terbuka yang tidak beraerasi.
Cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna
sisik dan siripnya yang berkilauan, juga sangat memiliki sifat agresif.
Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran yang
berlangsung berjam-jam lamanya. Ikan cupang sangat mudah dibudi
dayakan dalam berbagai skala rumah tangga.
Budi daya cupang relatif mudah karena tidak memerlukan tempat
yang luas dalam proses pemijahannya. Ikan ini berkembang biak
dengan cara bertelur dan telurnya menempel pada substrat seperti
akar tanaman,daun-daun dan serabut rapia. Berdasarkan bentuk
siripnya, cupang dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Halfmoon
(setengah bulan),
Cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris
menyerupai bentuk bulan setengah (Gambar 3.3). Jenis cupang ini
pertama kali dibudi daya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada
Tahun 1982.
Sumber : Wikipedia.com
Gambar 3.3. Ikan cupang setengah bulan
83
Prakarya
b. Crowntail (ekor mahkota) atau serit
Cupang jenis ini mempunyai sirip dan ekor yang menyerupai sisir
sehingga di namakan serit (Gambar 3.4).
c. Plakat
halfmoon
Bentuk badannya hampir mirip dengan cupang laga tapi jenis plakat
halfmoon mempunyai ekor dan sirip yang lebih indah (Gambar 3.5)
3. Arwana (
Scleropages sp.
)
Arwana merupakan salah satu jenis ikan endemik, di Indonesia
banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu,
ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas, namun saat ini
sudah bisa dibudi dayakan di kolam-kolam.
Sumber : Wikipedia.com
Gambar 3.4. Cupang serit
Sumber : Wikipedia.com
Gambar 3.5. Cupang
halfmoon
84
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
Arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang bernilai ekonomi
tinggi. Harga per ekornya untuk ukuran kecil bisa mencapai jutaan
rupiah dari jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana terdapat di
Kalimantan dan Sumatera.
4. Ikan Mas Koki (
Carrasius Auratus
)
Mas koki masih satu keluarga dengan ikan mas. Mas koki pertama
kali dikenal sebagai ikan hias di Cina, namun yang mempopulerkan
ikan koki ke seluruh dunia adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, koki
menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya
(Gambar 3.7). Mas koki sudah lama dibudi dayakan secara luas di
Indonesia. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulung Agung, Jawa
Timur. Tulung Agung memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan mas
koki setiap tahun, sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik dan
sebagian kecil untuk ekspor. Meskipun harga per ekornya relatif murah,
ikan ini mudah dibudi dayakan secara massal.
5. Guppy (
Poecilia Reticulate
)
Guppy
berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Guppy
sangat mudah beradaptasi sehingga cepat meluas
penyebarannya serta mudah dibudi dayakan. Saat ini,
guppy
dapat
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.6.
Arwana
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.7. Jenis-jenis Koki
85
Prakarya
ditemukan di berbagai perairan air tawar di Indonesia. Ikan
guppy
bereproduksi secara internal dan melahirkan anak yang langsung
berenang dengan baik (Gambar 3.8). Dalam satu kali perkawinan
dapat menghasilkan 3 kali kelahiran dalam waktu tiga minggu, dimana
1 ekor indukan betina dapat menghasilkan ± 60 burayak.
6. Louhan (Kelompok
Chiclid
)
Louhan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama
Flowerhorn
cichlid
tidak ditemukan di alam bebas. Ikan hias air tawar ini merupakan
hasil persilangan dari berbagai jenis ikan
Cichlid
. Louhan pertama kali
dikembangkan di Malaysia, banyak orang menyukai jenis ikan ini
karena warna sisik dan benjolan dikepalanya (Gambar 3.9). Selain di
Malaysia, juga dikembangkan di Taiwan, kemudian menyebar ke
berbagai negara. Louhan mempunyai sifat agresif dan jika di lepas ke
perairan umum dapat menjadi predator jenis ikan lainnya.
7. Discus (
Symphysodon Discus
)
Discus
berasal dari perairan Amazon, disebut
discus
karena
bentuknya seperti piringan (
disk
) dengan warna-warni yang atraktif.
Sifat ikan ini sangat tenang dan gerakannya lambat sehingga disebut
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.8. Jenis-jenis guppy
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.9. Ikan louhan
86
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
raja akuarium. Ukuran yang paling besar bisa mencapai diameter 15
cm (Gambar 3.10).
Discus
cocok dikembangbiakan di wiliyah iklim tropis dengan suhu
air 25-30
o
C, pH 6-6,5 dan kesadahan 3-5 dH. Untuk pemeliharaan
dalam akuarium perlu ketelatenan karena mudah stress jika kualitas
air akuarium berubah.
Secara global perdagangan komoditas ikan hias air tawar jauh
lebih besar dari ikan hias air laut, yakni mencapai 85%. Hal ini terjadi
karena ikan hias air tawar dapat dibudi dayakan, sedangkan ikan hias
air laut hanya berasal dari hasil tangkapan, serta masih terbatas untuk
dibudi dayakan. Permintaan ikan hias air tawar semakin meningkat.
Pada beberapa dasawarsa kebelakang, Indonesia hanya
mengekspor ikan hias ke Singapura. Dari Singapura, ikan-ikan ini
diekspor lagi ke berbagai negara, namun saat ini, ekspor Indonesia
sudah menembus 60 negara dengan nilai produksi lebih dari 50 juta
dolar AS (meningkat ± 9% per tahunnnya). Indonesia pun selalu
menjadi 5 besar eksportir ikan hias terbesar dunia.
Dari sisi keragaman, terdapat lebih dari 300 jenis ikan hias air
tawar maupun laut yang menjadi kamulan ekspor. Ikan hias yang layak
ekspor biasanya diseleksi berdasarkan enam kriteria, yakni ukuran,
jenis ikan, keseragaman, keunikan bentuk dan warna, bebas penyakit
dan daya adaptasi terhadap lingkungan. Jenis-jenis ikan hias laut yang
di ekspor warna-warna yang mencolok, antara lain:
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.10.
Discus
87
Prakarya
1. Blue Tangs
Blue Tang atau di Indonesia biasa
disebut dengan nama
Lettersix
atau Dori
adalah ikan yang indah untuk akuarium
air laut.
Lettersix
membutuhkan banyak
ruang untuk berenang.
Lettersix
adalah
ikan karang yang mendiami kedalaman
hingga 40 meter. Ikan ini lebih menyukai
arus deras pada daerah terumbu ke arah
laut. Spesies ini harus pelihara dalam
akuarium, dengan diberi cukup banyak
batu karang dan volume air yang banyak (Gambar 3.11).
2. Yellow Tangs
Yellow Tangs
adalah jenis ikan
herbivora yang berasal dari Hawaii,
Amerika Serikat (Gambar 3.12).
Yellow
Tangs
populer di pelihara di akuarium.
Yellow tangs
merupakan ikan yang cukup
tangguh dan tidak mudah terjangkit
penyakit
white spot
. Ikan yang terbilang
berukuran kecil ini memerlukan ruang
gerak yang luas karena dapat berenang
puluhan kilo meter setiap harinya untuk
mencari makan.
3. Clown
fi
sh
/ Badut
Ikan badut atau
clown
fi
sh
merupakan
salah satu jenis ikan hias yang banyak dicari
(Gambar 3.13). Ikan ini hidup pada daerah
perairan tropis dangkal dan bersimbiosis
dengan anemon sebagai habitatnya.
Ikan badut tergolong jenis ikan omnivore,
memakan larva crustacea, parasit pada
anemon dan alga, dikenal agresif dalam
menjaga teritorinya.
Sumber: Wikipedia.com
Gambar 3.12.
Yellow tangs
Sumber : Wikipedia.com
Gambar 3.11
. Blue Tangs
Sumber: Wikipedia.com
Gambar 3.13.
Clown
fi
sh
88
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
4. Butter
fl
y Fish
Butter
fl
y
fi
sh
atau ikan kupu-kupu
adalah kelompok ikan laut tropis dengan
warna yang mencolok, kebanyakan
ditemukan di daerah terumbu karang
perairan Atlantik, Hindia dan Samudra
Pasi
fi
k, terdapat sekitar 120 spesies yang
tersebar 10 negara.
Butter
fl
y
fi
sh
sebagian
besar berukuran berkisar antara 12 cm
sampai 22 cm (Gambar 3.14.). Spesies
terbesar berasal dari butter
fl
y
fi
sh berlapis
dan
butter
fl
y
fi
sh
pelana, tumbuh sampai
30 cm (12 inch). Ikan ini memiliki pola warna yang sama terlihat pada
sayap kupu-kupu, bentuk tubuh lateral sempit dan mudah terlihat
saat berada di habitat terumbu karang.
Butter
fl
y
fi
sh
memiliki sirip
menyambung dengan sirip ekor yang membulat.
TUGAS KELOMPOK LK-1
Cari Info:
1. Carilah informasi dari berbagai media (majalah, koran, buku dan internet)
karakteristik ikan hias yang ada di didaerahmu.
2. Presentasikan hasil penelusuran kelompok!
B. SARANA DAN PERALATAN BUDI DAYA
(PEMBESARAN) IKAN HIAS
Sarana produksi perlu dan penting diperhatikan pada kegiatan
budi daya ikan hias. Dibutuhkan sarana produksi dan teknik yang tepat
agar produksi lebih optimal, yakni:
1. Bahan
a. Benih
Benih adalah anakan ikan dari mulai menetas sampai ukuran
tertentu ikan yang akan digunakan untuk kegiatan usaha budi daya
berikutnya. Pada
fase
pembesaran biasanya memulai pemeliharaan
Sumber: Wikipedia.com
Gambar 3.14. Ikan kepe
89
Prakarya
dari ukuran benih. Benih yang digunakan berumur 7 hari, dipilih benih
yang sehat, yang memiliki kemampuan berenang dengan gesit dan
lincah.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.15. Benih
b. Air
Air mempunyai peranan penting dalam kegiatan budi daya. Air
sebagai media budi daya harus mempunyai persyaratan tertentu agar
ikan dapat tumbuh dengan baik. Pengelolaan kualitas air merupakan
cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budi daya
sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup ikan. Agar ikan dapat
tumbuh dengan optimal maka kondisi lingkungan kolam pembesaran
harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan. Air yang dapat memenuhi
kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budi daya hewan dan tumbuhan
tingkat rendah (plankton) sebagai indikator paling mudah bahwa air
tersebut bisa digunakan untuk budi daya ikan. Kualitas air dapat diukur
dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH 6-8, suhu 25-
32
o
C, salinitas 0-5 ppt (air tawar), 6-29 ppt (air payau) dan 30-35 ppt
(air laut), kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat
menembus badan air.
c. Pakan
Pakan merupakan sumber energi dan nutrisi untuk pertumbuhan
ikan. Pakan yang dapat diberikan berupa pakan alami dan pakan
buatan. Pakan alami adalah organisme yang berasal dari alam. Pakan
alami yang digunakan untuk pakan ikan hias dan benih yaitu plankton,
yakni organisme yang hidup melayang-layang dalam perairan.
Plankton yang bersifat nabati disebut
fi
toplankton
dan
plankton
yang bersifat hewani disebut
zooplankton
. Contoh
fi
toplankton
yang
sudah dibudi dayakan adalah
Euglena
,
Tetraselmis
dan sebagainya
sedangkan contoh
zooplankton
berupa
moina
,
rotifera
, dan
dapnia
.
90
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
Pakan alami akan tumbuh pada kondisi perairan yang subur, sehingga
perlu dilakukan proses pemupukan ataupun penambahan probiotik
pada wadah budi daya.
Pakan buatan diolah dengan formulasi tertentu sesuai dengan
kebutuhan setiap jenis ikan. Pakan buatan berbentuk pellet, pasta
maupun lembaran yang dibentuk berdasarkan kebutuhannya, ada
yang berbentuk
crumble
, glanura, lembaran/
fl
ake
.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.16. Zooplankton (a)
fi
toplankton (b)
d. Obat - obatan
Pada proses pemeliharaan sangat memungkinkan munculnya
penyakit ikan. Hal itu dapat dihindari dengan mengendalikan kualitas
air agar tetap terjamin. Jenis obat-obatan yang sering digunakan yaitu
methilen blue (mencegah jamur), kalium permanganat (mencegah
jamur), Malasit green (mencegah parasit golongan protozoa).
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.17. Pakan buatan/pellet
91
Prakarya
2. Alat :
Alat - alat yang sering digunakan pada budi daya ikan hias :
Penggaris
Serokan lamit/jaring
Alat sortir
Timbangan
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.18. Peralatan yang sering digunakan dalam budi daya ikan
Pen
gg
aris
S
erokan lamit/
j
arin
g
Al
at
s
or
ti
r
b) Instalasi Aerasi
Selain wadah yang baik, kita juga harus memperhatikan instalasi
aerasi.
Agar aerasi tidak terlalu kencang maka di ujung selang aerasi
biasanya menggunakan batu aerasi.
Aerasi bisa diatur dengan
menggunakan kran aerasi.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.19. Instalasi aerasi
92
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
3. Wadah Budi Daya Ikan Hias
Wadah budi daya ikan hias dapat dibuat dimana saja, faktor yang
harus diperhatikan adalah menentukan pemilihan wadah budi daya
yang tepat. Wadah budi daya merupakan tempat untuk memelihara
ikan. Tahukah kamu wadah budi daya ikan hias yang biasa digunakan?
Perhatikanlah gambar instalasi budi daya ikan hias di atas! Dimanakah
biasanya ikan dipelihara? Adakah wadah budi daya tersebut di daerah
sekitarmu? Coba amati lebih jauh jenis-jenis wadah budi daya ikan
hias apa saja yang kamu ketahui? Bagaimana desainnya dan jenis
ikan apa yang dibudi dayakan pada wadah tersebut?
TUGAS KERJA KELOMPOK
Diskusikan!
1. Jenis-jenis wadah budi daya ikan hias, jenis ikan yang dibudi dayakan
pada wadah tersebut dan cara desainnya!
2. Ungkapkan perasaan yang timbul terhadap karunia Tuhan dengan
adanya potensi pengembangan budi daya ikan hias
(Lihat LK-2)
LEMBAR KERJA -2 (LK-2)
Nama : .....................................................................................................
Kelas : .......................................................................................................
Identi
fi
kasi W
adah Budi daya Ikan Hias
Nama wadah
budi daya ikan
Jenis ikan hias
yang di budi dayakan
Gambar bentuk
wadah budi daya
Ungkapan perasaanmu dan pendapatmu :
..................................................................................................................
..................................................................................................................
93
Prakarya
Bagaimana hasil pengamatan wadah budi daya ikan di daerah
kamu? Jenis wadah budi daya apa yang paling banyak digunakan
untuk memelihara ikan hias? Dalam budi daya ikan terdapat beberapa
jenis wadah yang digunakan yaitu berupa kolam, bak, yang terbuat dari
tembok, dan kolam terpal. Berikut penjelasan berbagai jenis wadah
budi daya ikan hias.
1) Kolam
Pernahkah kamu melihat kolam di lingkungan sekitar kamu?
Seperti apa bentuk kolam ikan hias yang ditemukan di daerah kamu?
Hal ini bertujuan agar ikan hias yang dipelihara bisa dilihat secara jelas
sebagai objek hiasan dan bebas dari penyakit.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.20. Kolam tembok (a) Kolam terpal (b)
Kolam yang sering digunakan adalah kolam tembok dan kolam
terpal yang memiliki saluran
inlet
(air masuk) dan saluran
outlate
(air
keluar). Jenis ikan hias yang sering dipelihara di kolam biasanya ikan
hias yang berukuran besar seperti : koi, arwana dan aligator.
Desain kolam untuk budi daya ikan hias dapat berbentuk persegi
empat, persegi panjang, bulat, trapezium, segitiga bahkan bentuk tidak
beraturan. Hal tersebut biasa disesuaikan dengan kondisi lahan dan
lokasi yang ada. Bentuk kolam yang umum digunakan adalah bentuk
persegi empat dan persegi panjang.
94
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
2) Bak
Bak yang umumnya digunakan dalam
budi daya ikan hias terbuat dari
fi
ber.
Wadah bak digunakan untuk pemeliharaan
ikan pada lahan yang sempit dan praktis.
Ikan hias yang dipelihara pada bak
fi
ber
adalah ikan hias yang berukuran besar atau
berukuran kecil tetapi dalam jumlah banyak
(Gambar 3.21).
Bak yang digunakan dalam budi daya
ikan hias adalah yang berasal dari
fi
ber Bak
pemeliharaan ikan hias biasa berbentuk
persegi panjang ataupun bulat. Berdasarkan
pengamatan kamu jenis bak apakah yang ada di sekitar kamu?
3) Akuarium
Akuarium adalah salah satu wadah budi daya yang digunakan
untuk pemeliharaan sekaligus ajang
refresing
para hobbies karena
mampu menjadi penghibur dari kejenuhan. Akuarium adalah wadah
yang paling memungkinkan untuk dilakukan proses budi daya dan
pemeliharaan di setiap tempat sangat
fl
eksibel.
Pada umumnya pemeliharaan ikan hias menggunakan wadah
akuarium, dengan wadah ini, dapat memanipulasi lingkungan sesuai
dengan habitat aslinya. Saat ini pemeliharaan ikan hias laut dalam
wadah akuarium sangat disukai banyak orang, karena menyerupai
panorama bawah laut yang sangat menarik.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.22. Akuarium
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.21. Bak
fi
ber
budidaya ikan hias
95
Prakarya
Akuarium yang digunakan dalam budi daya ikan hias adalah yang
berbentuk persegi panjang, segi delapan ataupun tidak beraturan,
disesuaikan dengan keinginan pemilik. Wadah ini menggunakan kaca
yang memiliki ketebalan antara 3 mm -16 mm. Penggunaan akuarium
harus dilengkapi dengan sistem aerasi, yaitu proses pengaliran udara/
oksigen ke dalam akuarium. Terdapat beberapa akuarium yang
dilengkapi dengan
fi
lter. Proses pemasangan
fi
lter ke dalam wadah
budi daya bertujuan untuk menyaring sisa-sisa pakan dan hasil
metabolisme ikan agar air tetap jernih. Akuarium yang tidak dilengkapi
fi
lter, harus dilakukan proses penyiponan/penyedotan setiap hari agar
kualitas air tetap terjaga dalam kondisi baik.
TUGAS KERJA KELOMPOK (LK-3)
OBSERVASI & WAWANCARA!
1. Kunjungi tempat budi daya ikan hias. Kemudian amati dan wawan-
cara
2. Tanyakan :
a. Apa jenis wadah budi daya yang digunakan?
b. Bagaimana desain dan kontruksinya?
c. Mengapa memilih desain dan kontruksi tersebut?
d. Apa bahan dan alat yang diperlukan?
e. Apa jenis wadah budi daya yang digunakan?
f. Bagaimana teknik pembuatannya?
g. Kesulitan /tantangan yang dihadapi dalam membuat wadah budi
daya ikan hias?
h. Keunggulan dan kelemahan jenis wadah budi daya yang dipilih?
3. Jika tidak ada tempat budi daya di lingkunganmu, carilah informasi
dari buku sumber atau media lainnya!
4. Tulislah laporan hasil observasimu. Sertakan gambar untuk visual-
isasinya.
5. Presentasikan di muka kelas serta disimpulkan!
(Lihat LK-3 berikut ini !)
96
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
LEMBAR KERJA -3 (LK-3)
Observasi dan wawancara tempat budi daya ikan hias
Kelompok
: .................................................................................
Nama Anggota
: .................................................................................
Kelas : .................................................................................
Jenis wadah budi daya yang digunakan : .....................................................
Ikan hias yang dibudi dayakan : ...................................................................
Nama Petani : ..............................................................................................
Lokasi : ........................................................................................................
Bahan
Alat
1. 1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
Desain
Konstruksi
Persiapan
Tahapan pembuatan
Ungkapan pendapatmu! Hal yang kalian tahu dan pengalaman apa yang
didapatkan saat melakukan observasi dan wawancara. Apa kesulitan dan
kesenangan yang ditemui?
Tuliskan ungkapan perasaan/pengalaman kalian dengan terbuka dan jujur.
97
Prakarya
C. Persiapan Wadah Budi Daya Ikan Hias
Kamu telah melakukan observasi ke tempat budi daya ikan hias.
Bagaimana hasilnya? Apakah hasil observasimu sesuai dengan
apa yang telah dipelajari? Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil
observasi dapat digunakan untuk tahap percobaan selajutnya yaitu
pembuatan wadah budi daya ikan hias.
1. Pembuatan Wadah Budi Daya (akuarium) Ikan Hias
Pada pembelajaran ini, kamu diajak untuk melakukan proses
pembuatan wadah budi daya ikan hias yaitu akuarium. Wadah
akuarium terbuat dari kaca terlihat sulit tetapi jika dilakukan secara
teliti maka mudah dihasilkan. Kaca yang biasa digunakan untuk
pembuatan akuarium memiliki ketebalan 3 mm-16 mm, dengan ukuran
yang disesuaikan keinginan konsumen.
Tugas Praktikum Pembuatan Wadah Budi Daya (Pembesaran)
Ikan Hias
1. Rumuskan perencaanan kegiatan pembuatan wadah budi daya ikan
hias pada daerah setempat
2. Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau
berdasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kalian
dapatkan.
3. Buatlah desain dan kontruksi wadah budi daya (pembesaran) ikan
hias.
4. Buatlah jadwal kegiatan dan pembagian tugas
5. Siapkan alat dan bahan yang tepat sesuai rencana
6. Praktikkan setiap tahapan teknik pembuatan wadah
7. Ambil gambar pada setiap tahapan kegiatan.
8. Buatlah laporan kegiatan pembuatan wadah budi daya (pembesa-
ran) ikan hias
Catatan:
Tugas 1-4 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik
pembuatan wadah budi daya.
Lakukan revisi dari masukan yang diberikan!
98
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
Berikut ini diuraikan tahapan pembuatan wadah (akuarium) budi
daya ikan hias, salah satunya akuarium contoh yang diaplikasikan di
semua daerah. Langkah-langkah pembuatan akuarium adalah sebagai
berikut :
a. Perencanaan
1) Menentukan jenis wadah budi daya ikan hias.
2) Membuat desain dan kontruksi wadah budi daya ikan hias.
3) Menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuaikan dengan
ukuran akuarium yang akan dibuat
4) Menyusun jadwal pembuatan wadah budi daya.
5) Menetukan tugas tiap individu.
b. Persiapan bahan dan alat
Bahan yang digunakan sebagai berikut :
Alat yang digunakan :
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.23. Bahan wadah pembuatan akuarium yaitu (a) potongan kaca, (b) lem
silicon, dan (c) lakban
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.24.
Alat pembuatan wadah akuarium yaitu
Cutter
(a) Pemotong kaca
(b) T
embakan lem kaca (c)
99
Prakarya
c. Proses pembuatan akuarium
Setelah menentukan bentuk dan ukuran kaca yang akan
dipergunakan, selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut: :
a. Ukuran kaca yang akan dipotong ini disesuaikan
dengan bentuk akuarium yang akan dibuat. Dalam
membuat potongan potongan kaca, lembaran kaca
dibuat polanya terlebih dahulu dengan menggunakan
spidol dan penggaris besi. Pola yang sudah dibentuk
dapat langsung dipotong.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.26. Mengukur kaca
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.27. Memotong kaca
c. Untuk memotong kaca gunakan alat pemotong kaca
yang banyak dijual di toko besi.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.28. Menghaluskan kaca
d. Setelah kaca terpotong, bagian pinggir potongan kaca
harus dihaluskan dengan gerinda atau batu asahan
karborondum.
1. Memotong kaca
a. Letakkan lembaran kaca pada meja kerja, meja kerja
harus dalam keadaan datar yang bersih. Hal ini
untuk menghindari terjadinya keretakan kaca yang
akan dipergunakan saat proses membuat akuarium.
(Gusrina 2008).
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.25. Meletakkan kaca
100
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
2. Merakit akuarium
a. Pemberian lem pada pinggiran kaca
yang akan disatukan. Pemberian lem
harus merata dengan ketebalan yang
sama. Tempelkan kaca yang sudah
diberi lem. Menempelkan kaca - kaca
sehingga membentuk akuarium.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.30. Memperkuat kaca
b. Perkuat dengan lakban setelah seluruh
kaca terkait keringkan selama 24 jam.
2. Uji coba akuarium
Langkah terakhir dalam pembuatan akuarium adalah melakukan
uji coba, yaitu dilakukan dengan mengisi air ke dalam akuarium
selama 24 jam untuk mengetahui bagian-bagian yang bocor.
Setelah itu, bersihkan lem yang masih melekat dengan
cutter
atau
menggunakan bensin. Sebelum digunakan akuarium diisi dengan
air dan dibiarkan sampai 3 hari atau sampai bau lemnya hilang
disamping mengamati kemungkinan bagian-bagian yang bocor.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.29. Menem-
pelkan kaca
KESELAMATAN KERJA
Perhatikan Keselamatan Kerja
Pada proses kegiatan budi daya kamu perlu memahami keselamatan
kerja. Tips dibawah ini perlu diperhatikan saat kegiatan dilakukan.
1. Hati - hati saat menggunakan alat pemotong.
2. Hati - hati saat menggunakan lem kaca karena apabila terkena
tangan akan terasa panas.
101
Prakarya
LEMBAR KERJA -5 (LK-5)
Laporan praktik pembuatan wadah budi daya ikan hias
Kelompok
: .............................................................................
Nama Anggota
: .............................................................................
Kelas : .............................................................................
1. Perencanaan menentukan dan merancang desain dan kontruksi wadah
budi daya, membuat jadwal kegiatan, menyusun kebutuhan alat dan
bahan serta tugas individu.
2. Persiapan alat dan bahan
3. Proses pembuatan wadah budi daya ikan hias
4. Pengujian wadah budi daya ikan hias
5. Evaluasi kegiatan
REFLEKSI KELOMPOK
Kamu telah melaksanakan praktik kegiatan pembuatan wadah budi daya
ikan hias bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompok
kamu sudah mengerjakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kelompok
pembuatan wadah budi daya ikan hias. Isilah lembar kerja di bawah ini
dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis (v) sesuai jawaban kamu dan
sertakan alasannya!
Uraian
Baik
Cukup
Kurang
Alasan
Perencanaan
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan
Kerjasama
Disiplin
Tanggung jawab
102
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
2. Persiapan Wadah Budi daya
Persiapan wadah dilakukan setelah kamu mengetahui dan
mengamati jenis, desain dan kontruksi budi daya. Persiapan wadah budi
daya pada kolam meliputi pencucian wadah budi daya, pengeringan
wadah budi daya dan pengisian air.
REFLEKSI DIRI
Renungkan dan Tuliskan pada selembar kertas!
Ungkapkan hasil yang dicapai setelah mempelajari wadah budi daya
ikan hias mengenai hal hal berikut.
1. Keragaman wadah budi daya ikan hias di daerahmu
2.
Hasil kunjungan pada tempat budi daya ikan hias atau melalui
sumber/referensi bacaan tentang wadah budi daya ikan hias yang
sudah kamu lakukan bersama kelompokmu.
3. Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan.
4. Pengalaman dalam melaksanakan praktik pembuatan wadah budi
daya ikan hias secara kelompok
5. Pembelajaran yang didapatkan/dirasakan sebagai individu sosial
dari kegiatan pembuatan dan persiapan wadah budi daya ikan hias.
Tuliskan kesimpulan berdasarkan re
fl
eksi di atas
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
103
Prakarya
a. Pencucian wadah
Wadah yang akan kita gunakan haruslah dicuci bersih dengan
tujuan untuk menghilangkan dari jamur dan kotoran yang menempel
pada wadah budi daya. Pencucian kolam tembok atau bak
sebaiknya dengan cara menyikat, lebih baik tanpa menggunakan
sabun ataupun detergen kalau pun dipakai maka harus dalam
jumlah yang sedikit dan dibilas dengan tuntas tanpa meninggalkan
residu. Pencucian akuarium dilakukan dengan menggunakan spon
ataupun kain, minimalkan penggunaan sabun/detergen (Gambar
3.31).
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.31. Pencucian akuarium (a) Pencucian bak (b)
b. Pengeringan wadah
Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran dibawah sinar
matahari.
c. Pengisian air
Proses pengisian air dilakukan 2-3 hari sebelum penebaran ikan,
ini bertujuan agar dalam wadah budi daya sudah tumbuh plankton
yang bisa digunakan sebagai pakan alami.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.32. (a) Pengisian air di bak dan (b) pengisian air akuarium
104
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
d. Instalansi aerasi
Instalasi aerasi (alat penghasil gelembung udara) diperlukan
gunanya untuk menggerakkan air di dalam akuarium agar
meningkatkan kadar oksigen dalam air dimana oksigen terlarut
yang dibutuhkan oleh ikan. Hal ini berbeda dengan ikan di sungai,
di danau atau di laut yang mana airnya selalu bergerak sehingga
kandungan oksigennya berlimpah. Namun, di dalam akuarium
kandungan oksigennya terbatas karena jumlah ikan dan makhluk
hidup (tumbuhan dan makhluk laut lainnya) jumlahnya juga
terbatas. Kandungan oksigen yang stabil membuat ikan bisa hidup
dan tidak stress.
Ada bermacam ukuran aerator, untuk aquarium 20 L – 100 L cukup
menggunakan aerator 1 lubang, kalau lebih besar dari itu sebaiknya
menggunakan yang 2 lubang.
D. Pemeliharaan Ikan Hias
Setelah kamu melakukan praktik pembuatan wadah budi daya
ikan maka saatnya kamu melakukan budi daya ikan hias. Kamu dapat
memanfaatkan wadah budi daya yang sudah dibuat pada pembelajaran
sebelumnya untuk budi daya pembesaran ikan. Pilihan ikan cupang
merupakan contoh. Ikan cupang merupakan ikan hias yang mudah
dibudi dayakan di kolam, bak terpal/ plastik ataupun menggunakan
akuarium.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.33. Instalasi aerasi
105
Prakarya
1. Perencanaan
a) Menentukan jenis ikan hias yang akan dibudi dayakan
b) Menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan untuk
budi daya ikan hias
c) Menentukan jadwal kegiatan budi daya
d) Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan
e) Menentukan tugas individu
2. Menyiapkan Sarana Produksi
Sarana produksi (bahan) yang digunakan dalam produksi seperti
terlihat pada gambar 3.34.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.34. sarana/bahan produksi ikan hias yaitu (a) benih ikan, (b) pakan alami ikan,
(c) tanaman air, dan (d) obat-obatan.
106
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.35.
Alat produksi budi daya ikan hias akuarium (a) aerator selang dan batu
aerasi (b) seser (c)
Alat :
a. Wadah budi daya (Akuarium, bak terpal/
fi
ber, toples atau
baskom)
b. Instalansi aerasi
c. Seser/saringan
3. Proses Budi daya Pembesaran Ikan Hias
a. Pemberian pakan
Benih ikan hias diberi pakan artemia bahkan cacing sutra/tubifex
yang diberikan selama 3 kali sehari, dengan jumlah pakan 3-5 %
dari berat total ikan. Saat pemberian
pakan diberikan pada pukul 07.00,
13.00, dan 17.00. Pakan untuk benih
yang berukuran kecil yaitu tubifek
yang dicincang, kutu air ataupun jentik
nyamuk, dengan frekuensi pemberian
pakan 3 kali setiap hari (Gambar 3.36).
Pakan alami dijadikan pilihan karena
pakan alami memiliki keunggulan
sebagai berikut :
a. Memiliki kandungan protein tinggi.
b. Pakan alami diberikan pada ikan dalam kondisi hidup, pakan alami
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.36. Pemberian pakan
107
Prakarya
yang bergerak membuat perhatian ikan untuk memakannya.
c. Pakan alami sesuai dengan bukaan mulut ikan, sehingga ikan
tidak kesulitan saat memakannya.
b. Pemeliharaan
Proses pemeliharaan ikan hias air tawar dalam wadah budi daya
akuarium, dengan cara penyiponan/penyadotan minimalnya 2 kali
setiap hari, pemberian pakan ikan, dan pengecekan kualitas air
(Gambar 3.37). Penggantian air minimal 2 minggu sekali atau ketika
air sudah mulai keruh. Untuk mengurangi tumbuhnya penyakit,
harus dilakukan pengukuran kualitas air mencakup suhu, tingkat
keasaman dan oksigen terlarut.
c. Pengendalian hama penyakit
Penyakit yang biasa muncul pada proses pemeliharaan ikan hias
adalah sebagai berikut :
1) Penyakit bintik putih
Jasad penyebab penyakit bintik putih adalah
Ichthyophthirius
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.37. Pemeliharaan
kualitas air
108
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
multi
fi
liis
. Penyakit ini sering disebut dengan nama ”Ich” atau
”white spot”. Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah adanya
bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang, yang sering
terjadi pada ikan ukuran kecil (benih). Kasus infeksinya lebih
sering pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu
air rendah (< 25°C).
Penanggulangan parasit dilakukan dengan cara pencegahan
yaitu mempertahankan kualitas perairan dalam keadaan yang
optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan serta
mempertahankan suhu air. Pengobatan dapat dilakukan dengan
cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada
larutan campuram formalin 25 ml/m
3
air dan
malachite green
oxalat 0.15 g/m
3
air selama 24 jam. Contoh ikan yang terkena
penyakit terdapat pada gambar 3.38.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.38. Ikan terkena penyakit ‘Ich’ (a)
Ichtyopthirius
(b)
yg
2) Penyakit
Trichodiniasis
Penyakit ini disebabkan oleh
Trichodina
sp (Gambar 3.39).
Parasit ini banyak terjadi pada ikan ukuran benih terutama
apabila berada dalam keadaan stres yang disebabkan antara
lain oleh kepadatan tinggi, penanganan yang kurang sempurna,
pemberian pakan yang kurang tepat (mutu maupun jumlahnya),
terutama pada keadaan temperatur rendah. Gejala klinis yang
ditunjukkannya adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-
gosokan badannya pada dasar atau dinding bak/kolam.
Penanggulangan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan
cara pencegahan yaitu dengan penanganan yang sempurna,
penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budi daya yang
sempurna. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara
perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m
3
air selama 24 jam,
109
Prakarya
atau Acri
fl
avin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30
menit yang dilakukan dalam bak atau wadah penampung.
3) Penyakit
Tetrahymena
Penyakit tersebut disebabkan oleh
Tetrahymena pyriformis
dapat menginfeksi kulit dan sirip. Organisme penyebab penyakit
tersebut kalau dilihat dengan mikroskop berbentuk seperti buah
pear. Gejala klinisnya adalah ikan yang terinfeksi mengosok-
gosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding bak, serta
mengibas-ngibaskan siripnya. Pengobatan dapat menggunakan
Acri
fl
avin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15–30
menit.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.39.
Trichodiniasi
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.40.
Tetrahymen
110
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
4) Penyakit cacing
Cacing tersebut biasanya terdapat pada insang maupun kulit.
Cacing jenis
Dactylogyrus
sp. dan
Gyrodactylus
spp., serta
Quadriacanthus
sp (Gambar 3.41). merupakan parasit yang
banyak menyerang ikan budi daya, terutama yang ukuran
kecil. Gejala klinisnya adalah frekuensi pernafasan/gerakan
insang bertambah cepat, ikan berwarna lebih gelap dan sering
menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding bak dan
lama-lama ikan menjadi kurus.
Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah
terjadinya infeksi yaitu dengan mengurangi padat penebaran.
Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan
Formalin 150 ml/m
3
air, dengan cara perendaman dalam wadah
penampung.
d. Pemanenan
Benih ikan hias akan terbentuk warna pada saat usia sekitar 2 bulan.
Setelah memiliki warna ikan hias sudah dapat dipasarkan. Panen
ikan dilakukan secara total atau pun parsial/sebagian. Panen total
adalah panen yang dilakukan dengan cara menjual keseluruhan
hasil budi daya tanpa sortasi, sedangkan panen parsial/sebagian
berdasarkan ukuran, umur dan kelamin.
Pada panen parsial dilakukan sortir, dengan cara dipilih sedikit demi
sedikit dengan menggunakan sendok/centong sortir. Pemanenan
sebaiknya dilakukan pada pagi dengan sore, karena suhu lingkungan
lebih rendah dan stabil.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.41.
Dactylogyrus
111
Prakarya
Kegiatan panen diakhiri dengan pengepakkan yang dilakukan secara
terbuka ataupun tertutup (Gambar 3.43). Pengepakan terbuka
adalah pengemasan yang biasa dilakukan pada pengiriman jarak
dekat. Ikan yang akan di pasarkan dimasukkan ke wadah terbuka,
misalnya pada drum plastik, sedangkan wadah tertutup adalah
pengemasan yang dilakukan dengan memasukkan ikan kedalam
kantong yang berisi air (sepertiga bagian) diikuti pemberian gas
oksigen dan diikat ujungnya menggunakan karet gelang.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.42. Sortasi
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.43.
Packing
/pengepakkan
112
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
TUGAS KERJA KELOMPOK (LK-7)
TUGAS PRAKTIK BUDI DAYA IKAN HIAS
TUGAS KELOMPOK
1. Rancanglah perencaanan kegiatan budi daya ikan hias sesuai dae-
rah setempat.
2. Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau ber-
dasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kalian dapat-
kan.
3. Buatlah jadwal kegiatan budi daya dan pembagian tugas.
4. Siapkan alat dan bahan dengan tepat sesuai rencana.
5. Praktikkan setiap tahapan teknik budi daya ikan hias.
6. Lakukan pengamatan dengan baik dan seksama.
7. Ambil gambar pada setiap tahapan kegiatan.
8. Buatlah laporan kegiatan pembuatan wadah budi daya ikan hias.
Catatan:
Tugas 1-3 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik
budi daya ikan hias. Lakukan revisi dari masukan yang diberikan!
LK-8 Pengamatan dan pemeliharaan
Nama kelompok : .......................................................
Ikan hias yang dibudi dayakan
: .......................................................
Proses pemeliharaan ikan
1. Tanggal penebaran benih
: .......................................................
2. Tanggal pemeliharaan
: .......................................................
3. Tanggal panen : .......................................................
Proses pemeliharaan
No
Hari/
tanggal
Penyiponan
Pemberi Pakan
Keterangan
1
2
3
4
113
Prakarya
5
6
7
8
REFLEKSI KELOMPOK
Kamu telah melaksanakan praktik budi daya ikan hias bersama kelompok.
Bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah mengerjakan kegiatan
dengan baik? Evaluasilah kelompok kamu dalam mempraktikkan kegiatan
budi daya ikan hias.
Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis
(v) sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya!
Uraian
Baik
Cukup
Kurang
Alasan
Perencanaan
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan
Kerjasama
Disiplin
Tanggung jawab
Tuliskan kesimpulan berdasarkan re
fl
eksi di atas
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
114
Kelas IX SMP/MTs
Semester 2
REFLEKSI DIRI
Renungkan dan Tuliskan pada selembar kertas
Ungkapkan yang kamu rasakan setelah mempelajari budi daya ikan hias,
mengenai hal hal berikut.
•
Keragaman budi daya ikan hias di daerahmu
•
Kunjungan pada tempat budi daya ikan hias atau melalui sumber
/ referensi bacaan tentang wadah budi daya ikan hias yang sudah
kamu lakukan bersama kelompokmu.
• Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan.
• Pengalaman dalam melaksanakan praktik budi daya ikan hias se-
cara kelompok
• Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu sosial
dari kegiatan pembuatan dan persiapan budi daya ikan hias.
RANGKUMAN
• Ikan hias adalah jenis ikan yang dipelihara sebagai hiasan agar dapat
dinikmati keindahannya serta dijadikan sebagian konsumen sebagai
hobi dalam pemeliharaannya.
• Berdasarkan habitatnya, ikan hias ada pada perairan tawar dan laut,
yang membedakannya adalah proses pemeliharaannya dan modi
fi
kasi
lingkungan.
• Wadah budi daya ikan hias dapat berupa kolam, bak
fi
ber, bak terpal
dan akuarium.
• Sarana produksi budi daya ikan hias meliputi bahan: Ikan (benih mau-
pun induknya), pakan, tanaman air dan obat-obatan, sedangkan alat
yang digunakan adalah wadah budi daya, seser, aerator, selang dan
batu aerasi.
• Teknik budi daya ikan melalui beberapa tahap yaitu pembenihan,
pendederan dan pembesaran.
• Kegiatan pemeliharaan yang penting pemberian pakan dan pe
nyiponan
untuk menjaga kualitas.